Senin, 01 Agustus 2011

Nggak Ngaji Nggak Rame


Eits… Rame? Rame apaan? Ngaji itu kan bawaannya ngantuk, bete, dan nggak semangat. Berasa ada sekarung beras di kepala, mendadak jadi susah tegak. Atau daerah tempat pengajian itu bisa jadi gaya gravitasinya tinggi, sehingga kepala kita mendapatkan gaya tarik yang luar biasa. Gaya tarik ini akan seketika hilang apabila sang ustadz membaca doa akhir majelis. Ckckck... [Lebay mode: on]. Kalau kamu masih punya perasaan kayak di atas, sepertinya harus buru-buru cuci muka, cuci kaki terus bobo. Eh, maksudnya buru-buru open mind deh! Wake up Guys! Ngaji atau mengkaji Islam seharusnya menjadi kebutuhan bagi setiap muslim. Kalau kata Vierra, ‘aku tak bisa hidup tanpa handphone, hidup tanpa twitter…’ harusnya kamu sebagai seorang muslim, ‘aku tak bisa hidup tanpa ngaji’. Memang kenapa sih harus ngaji?
Nah, sebelum membaca ke bagian selanjutnya, silahkan jawab pertanyaan di bawah ini:
Guys, apa sih makna kebahagiaan menurut kamu?
a.       Saya bahagia jika orang yang saya cintai bahagia.
b.      Saya bahagia jika mendapatkan apa yang saya mau.
c.       Saya bahagia kalau cita-cita saya terwujud.
d.      Saya bahagia kalau..... (silahkan diisi sendiri)
Well, semua jawaban kamu bisa jadi bener, karena banyak sekali alasan bagi kita untuk menjadi orang yang paling bahagia. Kalau kamu berangkat tiap hari naik kereta, mungkin saat paling bahagia adalah waktu kereta telat pas kamu juga telat, jadi nggak ketinggalan. Kalau kamu benci matematika atau fisika, saat paling bahagia mungkin waktu guru yang bersangkutan nggak masuk waktu mau ulangan. (Hayo ngakuuu...). Guys, sebagai seorang muslim, sebetulnya Allah sudah memberikan clue kepada kita bagaimana seharusnya kita berbahagia. Cuma karena rata-rata kita menganggap itu hal biasa, jadi kita nggak ngeh sama hal ini. Inilah yang seharusnya menjadi landasan kebahagiaan kita:
Kita berbahagia ketika Allah Ridho terhadap aktivitas yang kita lakukan.
Percaya nggak kalau saat ini kita sedang berada dalam sebuah misi penting. Nggak kalah deh sama James Bond. Dalam mengemban misi penting ini, bos kita (Allah) memberikan tempo bagi kita untuk menyelesaikan misi kita. Tempo/ batas waktu inilah yang disebut dengan usia hidup kita. Selain memberikan waktu, Allah juga memberikan fasilitas-fasilitas yang menunjang kita dalam mengemban misi ini. Misalnya, Allah memberikan kita akal yang dapat berfungsi untuk membedakan yang baik dan yang buruk. Inilah mengapa hewan nggak punya misi sama dengan kita, karena mereka tidak dikaruniai akal. Allah juga memberikan kita fasilitas super canggih, seperti alat optik yang dapat membedakan jutaan warna, mekanisme pernafasan dengan komponen-komponen dalam tubuh yang sangat sesuai dengan udara di tempat kita menjalankan misi, serta tubuh kita dilengkapi dengan berbagai macam sensor, seperti sensor sentuhan, sensor bunyi, sensor cahaya, sensor perasa, dan sensor bau-bauan. Semua itu diberikan secara GRATIS sebagai alat penunjang dalam mengemban misi.
Selanjutnya, dimanakah misi tersebut harus kita jalankan?
Tempat tersebut dinamakan: Planet Bumi
Untuk menjalankan misi, Allah juga memberikan petunjuk berupa Al-Quran yang akan memberikan solusi bagi SEMUA permasalahan yang kita hadapi saat mengemban misi. Jadi siapkan Al-Quranmu sekarang! Kita akan menjawab pertanyaan yang paling penting dalam misi kita yaitu:
Misi kita itu apa ya? (-,-”)
Jiaaah, meskipun ada sekitar 9 milyar manusia di bumi saat ini (belum termasuk yang misinya udah selesai alias sudah almarhum), namun nggak semuanya tau misi apa yang seharusnya mereka jalankan. Biar nggak ngalor ngidul kita buka sama-sama yuk Al-Qurannya di Q.S Adz-Dzariyat ayat 56.  
56. Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Mengabdi disana bermakna beribadah. Ibadah disana ada yang bermakna khusus dan ada yang bermakna umum. Ibadah secara khusus adalah rukun Islam (hayooo sebutkan rukun Islam ada berapa?). Ibadah secara umum memiliki arti bahwa kita harus menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Semuanya ya? Bisa diskon nggak? J
Maaf sekali, buat kamu yang suka diskon-diskonan disini nggak ada. Misi kamu harus dijalankan secara sempurna dan serius, karena Allah pun nggak pernah main-main dalam menciptakan segala fasilitas untuk kamu dalam mengemban misi.
  
16. Dan tidaklah Kami ciptakan Iangit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dengan bermain-main[954].
[954] Maksudnya: Allah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya itu adalah dengan maksud dan tujuan yang mengandung hikmat.
Ingat juga Guys, bahwa setelah misi kita selesai (setelah kita tutup usia), kita akan kembali kepada Allah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan misi kita. Bagi orang-orang yang sukses mengemban misi, Allah menyiapkan syurga yang kenikmatannya tidak terbayangkan. Namun bagi orang yang gagal mengemban misi, bagi mereka neraka adalah tempat yang layak. Ingat! Tiket akhir cuma ada dua macam, syurga dan neraka. Kamu nggak bisa booking tempat di tengah-tengah, mirip syurga dikit, mirip neraka dikit. Karena tempat itu memang NGGAK ADA.
So, ngerti kan kenapa sebagai seorang muslim kebahagiaan kita adalah ketika mendapatkan Ridho Allah? Karena ketika Allah Ridho dengan aktivitas kita, artinya kita sukses mengemban misi! Lebih jauh lagi, artinya Insya Allah ketika hidup kita senantiasa mendapat ridho-Nya, syurga menanti kita. Aamiin.
Tarik nafaas..... Baca lagi J
Inilah alasannya kita bener-bener kudu mengkaji Islam. Karena kita harus tau apa saja yang diperintahkan Allah, dan apa saja yang dilarang oleh Allah. Seperangkat aturan ini dijelaskan secara luas dan rinci pada Al-Qur’an dan Al-Hadist. Seperangkat aturan inilah yang disebut sebagai Hukum Syara’.
Bagaimana kita mau tau apa-apa saja yang diperintahkan dan dilarang oleh Allah kalau kita nggak pernah mengkaji Islam. Well, menuntut ilmu itu memang harus, tapi mengkaji Islam hukumnya wajib. Mengkaji Islam akan mengeluarkan kita dari kegelapan serta akan menuntun kita kepada syurga-Nya.
Allah berfirman dalam Q.S. Al-Mujadillah:
  
11. Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mengatakan bahwa salah satu dari amalan yang tidak akan putus pahalanya dari seorang muslim yang telah meninggal sekalipun adalah ilmu yang bermanfaat. Ilmu apapun itu dasarnya boleh untuk diketahui oleh seorang muslim. Kecuali ilmu yang membawa kita kepada syirik atau musyrik. Seperti ilmu perdukunan, ramalan, yah... mirip-mirip deh sama Harry Potter. So, yang punya cita-cita pengen kayak Harry Potter mendingan sekarang kubur dalam-dalam deh. J
Ngomong-ngomong soal ilmu yang bermanfaat, menurut kang Tias Yuliana, ilmu tersebut juga dibagi menjadi dua jenis kewajiban:
1.    Wajib kifayah : untuk ilmu-ilmu yang harus ada di kalangan ummat muslim sebagaimana ada di kalangan orang kafir, yang bermanfaat untuk kemashlahatan kehidupan ummat di dunia. Misalnya ilmu kedokteran, ilmu lingkungan, ilmu kimia, dan kawan-kawannya yang lain. Kalau ilmu-ilmu tersebut tidak dikuasai oleh kaum muslimin, hal inilah yang akan menjadi jalan bagi kaum kafir untuk menguasai kaum muslimin, ingat :
“Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk menguasai orang-orang mukmin.” (QS An Nisaa :141).
Ingat, ilmu-ilmu itu hanya bersifat fardhu kifayah (gak semua umat islam harus menguasainya), asalkan sudah ada sebagian kaum muslimin yang menguasainya sudah cukup bagi kita. Meskipun memang sebagai intelektual muslim, kita harus meraihnya di bangku kuliah, bersungguh-sungguh menguasai bidangnya untuk kemashlatan ummat. Kita konsen di bidang masing-masing bukan untuk kepentingan pribadi (asas manfaat), misalnya biar nanti dapet kerja, kemaslahatan dunia, dan akhirnya menjadi kapitalis baru, naudzubillah.
2.    Wajib ain : untuk ilmu-ilmu yang tidak boleh ditinggalkan oleh setiap muslim seperti akidah, syariah, ibadah, aturan muamalah, dan lainnya yang menyangkut urusan akhirat. Karena hukumnya wajib ain, jadi untuk urusan belajar tahu ilmu agama (mengkaji islam) ini gak bisa diwakilkan. Setiap individu punya kewajiban masing-masing. Meskipun orang sekampung sudah tahu, tapi kalo dia sendirian belum tau maka akan dikenai dosa. Dan kembali lagi, islam bukan hanya sekedar ibadah mahdhoh semata, tapi juga menyangkut seluruh aspek kehidupan (aqidah siyasiah). Jadi melaksanakan sholat saja tidak cukup, karena islam itu luas.
Nah, jadi nih kamu-kamu yang sekolahnya rajin banget, selalu masuk Big Five atau Top Three, pertahankan dan tingkatkan! Namun jangan lupa, ada kewajiban bagi kita untuk mengkaji ilmu-ilmu yang sifatnya fardhu a’in. Nggak boleh kamu tinggalkan, karena sifatnya nggak bisa diwakilkan. So, tunggu apa lagi? Cepetan hubungi kakak mentor terdekat untuk ikutan kajian Islam intensif J.[]