Haiya! Bakalan lama banget nih pembahasannya kalau jawaban kamu itu
”Nggak”. Nah, biar cepet pulang, udah aja kamu jawab ”Iya, saya percaya Tuhan”.
Selesai sudah! (Maksa mode: on).
Come on Guys, hari gini tuh semua orang juga bisa ’melihat’ bahwa Tuhan itu
ada meskipun memang kita nggak pernah melihat secara langsung Dzat Nya seperti
apa. (Selanjutnya kita ganti saja kata Tuhan dengan Allah, karena Tuhan kita
Allah, oke?). Allah memberikan informasi dalam Al-Quran bahwa untuk mengenalnya
sebetulnya simple saja, cukup melihat bagaimana ciptaan-Nya. Udah, nggak
usah jauh-jauh, lihat saja diri kita sendiri. Kita nggak pernah bisa mengatur
atau mengacak-ngacak mekanisme tubuh kita yang memang sudah diciptakan secara
sempurna. Coba pikirkan bagaimana jantung kita berdetak, bagaimana peredaran
darah kita, bagaimana mekanisme pernafasan kita, mekanisme eksresi kita. Kalau
belum cukup lihat manusia, lihat gunung, lihat langit, lihat tanaman, lihat
hewan, lihat semua ciptaan Allah. Sekarang pertanyaannya, mungkinkah semuanya
itu diciptakan oleh manusia? Oh, tidak bisaaa...
Oke, kalau kamu masih ragu, sekarang coba lihat planet, coba lihat bintang,
coba lihat galaksi (kalau yang ini susah ngeliatnya). Galaksi Bima Sakti punya
200 miliar bintang, dan ternyata bumi kita hanya merupakan satu dari ratusan
miliar benda langit yang termasuk ke dalam Galaksi Bima Sakti. Diameter Galaksi
Bima Sakti sekitar 100.000 tahun cahaya (ini sama kayak kamu menyorotkan lampu
senter di salah satu titik di ujung lingkaran, cahayanya akan sampai ke ujung
seberang 100.000 tahun kemudian). Luas banget kan? Yang paling bikin saya excited
adalah mengapa benda-benda langit tersebut tidak ada yang bertabrakan. Selama
saya hidup di bumi saya belum pernah merasakan ada planet lain nyenggol
bumi. Subhannallah, Maha Suci Allah Yang Maha Pengatur.
Oke Kak, siaplah! Saya percaya sama Allah, selesai?
Sebelum kesana, coba saya tanya dulu. Apa yang membedakan seorang muslim
dengan non muslim? Syahadat? Kalau begitu apa arti dari kalimat, asyhadu
an-laa ilaaha illa Allah wa asyhadu anna muhammadan ar-rasulullah?
Jika kita merancang sebuah robot yang bisa bicara, kemudian robot tadi
bersyahadat, apakah dia lantas menjadi seorang muslim? Tentu Tidak!
Mengapa? Karena robot tidak menyadari apa yang dia lakukan. Karena robot
tidak mengetahui kenapa dia ber-Islam. Karena robot tidak mengetahui
konsekuensi setelah dia bersyahadat.
Guys, berapa banyak sobat-sobat kita yang ber-Islam tidak jauh berbeda
dengan Islamnya robot (kalau ada). Syahadat yang sempurna, akan muncul dari kesadaran penuh tentang hubungannya dengan Sang
Pencipta atau bahasa lainnya adalah idrak sillah billah. Dengan
kesadaran ini seorang manusia akan menyadari betul bahwa setiap perbuatannya,
setiap tingkah lakunya, setiap detik yang dihabiskannya senantiasa dilihat oleh
Allah. Dia juga akan menyadari bahwa Allah akan menghitung (Dia adalah Yang
Tidak Pernah Salah Menghitung) setiap kebaikan yang kita lakukan serta setiap
kemaksiyatan yang kita kerjakan. Sehingga kita nggak akan sembarangan dalam
berbuat. Segala sesuatunya akan dikembalikan kepada bagaimana Allah
memerintahkan kepada kita.
Ketahuilah bahwa kewajiban pertama bagi
seorang mukallaf adalah berfikir dan mencari dalil untuk ma’rifat kepada Allah
ta’ala. Arti berfikir adalah melakukan penalaran dan perenungan qalbu. (Imam
Syafi’i-Fiqhul Akbar)
Cobalah kamu berpikir, tentang beberapa jalan hidup manusia yang bisa kita
ambil hikmahnya...
Siapa yang tahu Michael Jordan? Dia adalah
raja olahraga bolabasket sepanjang masa. Michael Jordan bercerai pada
tahun 2006 setelah ketahuan memiliki selingkuhan berharga Rp 50.000.000.000.
Apa yang membuat dia menjadi tidak bahagia?
Siapa yang tahu Barrack Obama? Dia adalah presiden ke-44 Amerika Serikat, menjadi presiden dengan
menorehkan prestasi kemampuan berbicara yang luar biasa. Dia menjanjikan Rp
300.000.000.000.000 bagi Israel untuk memerangi kaum muslim.
Siapa yang tahu Elvis “King” Presley? Dia
adalah raja
pop AS dan dunia. Hartanya bahkan masih mengalir hingga kini. Elvis meninggal
Over Dosis dan kecaduan narkoba.
Siapa yang tahu Chung Mong-Hun? Mungkin beberapa dari kamu baru banget
denger namanya. (Yang jelas dia bukan dari Rancaekek). Dia adalah pemilik industri raksasa Hyundai Motor yang memberikan sogokan Rp 5.000.000.000.000 untuk
bisnisnya di Korea Utara. Dia meninggal bunuh diri dengan melompat dari lantai
12 di gedungnya pada tahun 2003.
Ternyata kekayaan, ketenaran, kekuasaan dan materi tidak menjamin
kebahagiaan. Banyak manusia yang telah mencapai titik puncak dalam hidupnya tetapi
mereka tidak menemukan ketenangan disana.
Apa yang kemudian mereka raih ternyata tidak
secara otomatis membuat mereka bahagia. Sekarang bandingkan dengan kisah hidup
mantan rocker yang kini menjadi seorang pengemban dakwah. Ustadz Hari Moekti.
Dulu saya ngerasa, jadi artis kan kehendak
Allah. Saya mikir, kalo begitu pelacur juga kehendak Allah. Berarti Allah itu
jahat dong. Nggak adil. Saya pun mulai bertanya-tanya, bener nggak sih hidup
kaya gini (jadi artis)? (Hari Moekti)
Proses perenungan Hari Moekti saat menjadi artis kemudian mengantarkan
beliau pada pencarian kebahagiaan yang sesungguhnya. Alhamdulillah saat ini
beliau sudah menemukannya di jalan dakwah. Beliau memilih untuk meninggalkan
aktivitasnya yang rentan dengan kemaksiyatan, kemudian beralih pada kehidupan
yang disandarkan pada perintah dan larangan Allah. Beliau menjadi seorang
penyampai kebenaran, dari lisan beliau banyak orang yang ikut sadar dan kembali
pada jalan yang ditentukan oleh Allah.
1. Bacalah dengan (menyebut) nama
Tuhanmu yang Menciptakan, 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4. Yang mengajar (manusia) dengan
perantaran kalam[1589], 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya. [TQS. Al-Alaq (96):1-5]
[1589] Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.
Sadarkah kita bahwa dulu kita sudah membuat kesepakatan dengan Allah
bahwasanya Tidak ada Tuhan selain Allah, sehingga kita siap ketika menjalani
hidup sesuai dengan apa-apa yang diperintahkan oleh-Nya.
Sobat untuk taat kepada Allah itu bukanlah perkara sulit. Persoalannya ada
pada pilihan kita. Hidup seperti apa yang akan kita jalani? Setiap pilihan
pasti memiliki konsekuensi. Ketika kita memilih untuk tidak taat,
konsekuensinya hidup kita menjadi tidak terarah, terombang-ambing, ababil, dan
jangan berharap kebahagiaan sejati akan datang meskipun kita berada pada posisi
puncak. Selain itu di akhirat nanti kita juga akan menanggung beban berat dalam
mempertanggung jawabkan amal perbuatan kita. Sebaliknya, saat kita memilih
untuk taat, maka jalan yang kita tempuh mungkin tidak seperti orang kebanyakan.
Tapi nikmati saja, karena Allah menjanjikan Syurga-Nya bagi orang-orang yang
taat.
So Guys, bagi yang merasa hidupnya hampa, sekedar rutinitas dan jauh dari
Allah, cobalah berpikir ulang. Sudahkah saya menjadi orang yang taat kepada
perintah dan larangan Allah? Atau jangan-jangan kita meragukan Syurga dan
Neraka-Nya itu ada? Well, pikirin deh, bagi yang percaya adanya alam akhirat
setidaknya dia punya dua keuntungan. Pertama, kalau ternyata memang akhirat itu
nggak ada, dia nggak akan rugi. Ya sudah, selesai. Kedua, kalau akhirat itu
ada, dia akan mendapatkan keuntungan dengan ketaatannya yaitu masuk ke dalam
Syurga. Bagi yang tidak percaya akhirat, mungkin dia akan selamat kalau memang
akhirat itu nggak ada. Tapi kalau ternyata akhirat itu benar adanya sesuai
dengan apa yang diinformasikan dalam Al-Qur’an, maka orang ini nggak akan
selamat. Dia pasti kaget dan bakalan menyesal seumur-umur mengapa dulu nggak
taat.
Bagi yang sudah menemukan jalan hidup yang benar, jangan pernah berpikir
untuk kembali melakukan kemaksiyatan seperti dulu. Karena apa yang sudah
didapatkan saat ini adalah sesuatu yang precious dan satu-satunya jalan
untuk selamat di kehidupan akhirat.
Guys, syahadat sempurna adalah saat Allah menjadi 1 dan kita menjadi 0.
Apabila Allah belum 1 dan kita belum 0, maka berpikirlah dengan baik. Apa yang salah dalam diri kita?? []
Based on Felix Siaw Presentation
“The True Testifying”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar